Karena merasa penasaran mengapa dirinya bisa kalah 2 putaran dalam PILKADA DKI baru-baru ini,,,? Foke mencoba mencari tahu sebab-sebabnya.
Salah satunya dia berkunjung dan bertanya kepada SBY yang pada 2 kali pemilihan Presiden selalu menang.
Foke: "Apakah Bapak SBY punya tips yang bisa dibagi kepada saya .....?"
SBY: "Yang paling penting, kelilingi diri Pak Foke dengan orang-orang pintar,,,!"
...
Salah satunya dia berkunjung dan bertanya kepada SBY yang pada 2 kali pemilihan Presiden selalu menang.
Foke: "Apakah Bapak SBY punya tips yang bisa dibagi kepada saya .....?"
SBY: "Yang paling penting, kelilingi diri Pak Foke dengan orang-orang pintar,,,!"
...
Foke: "Bagaimana saya tahu kalau orang-orang di sekeliling saya adalah orang-orang pintar, Pak,,,?"
SBY: "Gampang,,,! Minta mereka menjawab satu teka-teki sederhana,,,!"
SBY lantas memanggil Wapres Boediono untuk masuk ke ruangan,,,
SBY: "Pak Boediono, coba jawab: orangtua anda punya anak, ia bukan kakak anda tapi juga bukan adik anda. Siapakah dia,,,?"
Dengan cepat dan sigap Boediono menjawab: "Anak itu adalah SAYA,,,!"
SBY tersenyum: "BAGUS,,,!"
Foke pulang ke rumahnya dan bertanya hal yang sama kepada Nara, orang yang jadi pasangannya pada Pilkada DKI.
Foke: "Pak Nara, coba ente jawab: orang tua ente punya anak, ia bukanlah kakak ente dan juga bukan adik ente. Siapakah dia,,,?"
Nara: "Sebentar, saya akan berpikir dulu. Saya akan kembali jika sudah mendapatkan jawabannya, Pak,,,!"
Nara pergi dan bertanya kepada para penasehatnya, tetapi tidak ada satupun yang dapat menjawab. Akhirnya dia memutuskan untuk menemui Sutiyoso yang pernah menjabat sebagai gubernur DKI dan ia anggap sebagai orang pintar.
Nara: "Maaf Pak Sutiyoso, mohon pencerahannya. Orang tua Bapak punya anak, ia bukanlah kakak Bapak dan bukan juga adik Bapak. Siapakah dia,,,?"
Sutiyoso: "Gampang dong, Nar,,,! Dia adalah SAYA,,,!"
Nara: "Makasih, makasih sekali lagi Pak,,,!"
Nara merasa puas dan sangat gembira karena sudah mendapatkan jawabannya, lalu dia pergi untuk menghadap Foke.
Nara: "Saya sudah mendapat jawaban atas pertanyaan bapak! Anak itu adalah SUTIYOSO,,,!"
Foke dengan nada kesal memotong dan membentak: "BUKAAAN,,,! Pantes saja kita di Pilkada DKI Jakarta KAGAK MENANG,,,!"
Nara: "Lah, terus jawaban yang benernya apa,,,?"
Foke: "Anak itu adalah BOEDIONO,,,!"
SBY: "Gampang,,,! Minta mereka menjawab satu teka-teki sederhana,,,!"
SBY lantas memanggil Wapres Boediono untuk masuk ke ruangan,,,
SBY: "Pak Boediono, coba jawab: orangtua anda punya anak, ia bukan kakak anda tapi juga bukan adik anda. Siapakah dia,,,?"
Dengan cepat dan sigap Boediono menjawab: "Anak itu adalah SAYA,,,!"
SBY tersenyum: "BAGUS,,,!"
Foke pulang ke rumahnya dan bertanya hal yang sama kepada Nara, orang yang jadi pasangannya pada Pilkada DKI.
Foke: "Pak Nara, coba ente jawab: orang tua ente punya anak, ia bukanlah kakak ente dan juga bukan adik ente. Siapakah dia,,,?"
Nara: "Sebentar, saya akan berpikir dulu. Saya akan kembali jika sudah mendapatkan jawabannya, Pak,,,!"
Nara pergi dan bertanya kepada para penasehatnya, tetapi tidak ada satupun yang dapat menjawab. Akhirnya dia memutuskan untuk menemui Sutiyoso yang pernah menjabat sebagai gubernur DKI dan ia anggap sebagai orang pintar.
Nara: "Maaf Pak Sutiyoso, mohon pencerahannya. Orang tua Bapak punya anak, ia bukanlah kakak Bapak dan bukan juga adik Bapak. Siapakah dia,,,?"
Sutiyoso: "Gampang dong, Nar,,,! Dia adalah SAYA,,,!"
Nara: "Makasih, makasih sekali lagi Pak,,,!"
Nara merasa puas dan sangat gembira karena sudah mendapatkan jawabannya, lalu dia pergi untuk menghadap Foke.
Nara: "Saya sudah mendapat jawaban atas pertanyaan bapak! Anak itu adalah SUTIYOSO,,,!"
Foke dengan nada kesal memotong dan membentak: "BUKAAAN,,,! Pantes saja kita di Pilkada DKI Jakarta KAGAK MENANG,,,!"
Nara: "Lah, terus jawaban yang benernya apa,,,?"
Foke: "Anak itu adalah BOEDIONO,,,!"
